Belahan Hati: Februari 2011

24 Februari 2011

1

Belajar Rajut merajut alias Crochet

Banyak kegiatan ini dibilang terlalu membosankan, wasting time-lah... terlalu rumit lah... terlalu njlimet -lah... wis pokoknya nada sinis ketika aku memulai tertarik rajut merajut....

Awalnya, gara-gara kegiatan emak-emak trus aku dikasih buku merajut dari kantong plastik bekas. Daur ulang gitu deh.... akhirnya jadilah tas kecil lucu... tapi kesulitannya... cuman bahannya tidak kompromi. tergantung jenis kantong plastik yang didapat... kalo pas lemes.. ya.. enak tapi kalo dapetnya kantongan yang besar trus agak kaku... maka hasil pilin talinya agak keras dan sering buat jari sakit...

Nah entah kesambet apa.. ato dapet wangsit apa.... tiba-tiba aku pengen banget merajut.... tapi kali ini dari benang rajut.....


Untuk buat dompet ini... aku menghabiskan hampir 1 bulan.... karna dikerjakan tanpa target waktu ..... hehehehe.....Polanya seperti mengarang bebas..... hanya karna tertarik dompet organizer yang ada tempat HP itu.... dan kebetulan aku menemukan my diary yang sampulnya akhirnya kugunakan sebagai pelengkap rajut merajut;

Bahan :

Benang multi warna dan polos
karton, atau sampul diary yang kaku keras


Alat
hook no. 1 dan 4
Jarum dan gunting

Polanya asli dikarang sendiri disesuaikan dengan bahannya.
Kebetulan dompet organizer yang aku buat ... terdiri dari 5 bagian.
Agar kaku dan nampak berdiri... ditengahnya aku selipin karton bekas sampul diary.

Untuk menggabungkannya aku menggunakan slip stitch dan jarum jahit... karena benar-benar ini belajar sendiri.. hanya liat di internet yang kadang-kadang masih sulit kupahami..(heheheh) jadi semua serba mengarang....

Sebelum digabungin semua dan agar terlihat agak rapi... aku buat penutupnya... pengennya sih bentuk bunga... tapi ternyata gagal.... hehehehe... ya seadanya deh.......



Jadilah dompet sederhana.... bagian belakang aku tambahkan kantongan... awalnya sih mo pake velcron.. cuman karena dirumah nyari ga dapet... akhirnya aku bongkar restleting tas yang dah rusak....

Jadilah itu....maap ya kalo fotonya jelek.. secara pake kamera HP, ditambah penerangan yang ga banget... plus orangnya yang belum prof.

Masih ada obsesi yang lain.. karena aku masih ada 2 set sampul diary yang disiap dipretelin... heheheh......




14 Februari 2011

2

Kangen papa

Aku ingat papa....
Aku kangen papa.... Hari ini adalah hari ulang tahun papa... seandainya papa masih hidup, usianya ke 64 tahun dan kami pasti sudah merayakannya bersama keluarga meski dengan sederhana.

Sudah 2 tahun lalu papa meninggal karena sakit jantung, meskipun telah 6 bulan papa divonis menderita gagal ginjal dah harus cuci darah setiap minggu. Masih melekat semua cerita diakhir hidup papa.

Aku dan kakakku, Tata, adalah dua pribadi yang sangat berbeda. Kami terpaut 2 tahun. Tata, lebih cenderung mengerti papa, dan aku dianggap sebagai anak mama. Tapi kami bernasib sama... hari-hari kami hingga dewasa lebih banyak mandiri, atau hidup bersama keluarga lain.
Karena genap umurku 10 tahun, Papa dan Mama mendapat tugas baru di ibukota.

Seumur hidupku, papa lebih terkenal dengan sifat kerasnya. Ini pula yang membuat nyali "fans-fans"ku jadi ciut semua.... hahahaha... mereka pasti sudah lari tunggang langgang meskipun hanya mendengar suara papa berdehem.

Jarang kami melihat papa menangis, tapi masih aku ingat jelas pernah papa menangis ketika melihat aku dan tata waktu itu, sekitar umur 4 tahun, berinisiatif membantu mama menjual es dan getuk lindri door to door karena dagangan mama tidak laku akibat kecurangan dan persaingan.
Hari itu papa menangis, dan menitikkan air mata. Merasa tak berharga ketika kedua anaknya tanpa sepengetahuannya berkeliling menjajakan dagangan.
Padahal pikiran kami hanya sederhana, kasian mama karena dagangan tidak laku.

Hari-hari kami semasa kecil sangat sibuk. Bangun jam 6 pagi, diserbu oleh tante-tante yang bertugas memandikan, pakaian, mengikat rambut, menyuapi makanan...karena jam 7 aku dan kakak harus sudah menyeruak dinginnya pagi dengan sepeda motor dan berada disekolah yang berjarak 20 km.
Kami juga terbiasa, ketika harus "dititip" ditempat ibu penjual sayur yang juga tempat mama menitip dagangan karena mama tidak bisa menemani kami.
Atau kami harus jalan kaki 5 km mengikuti jalur rel untuk sampai di rumah kami, akibat uang saku yang kami habiskan untuk jajan.

Diantara kesusahan kami, papa selalu berusaha membuat kami merasa bahagia. Tiap minggu kami diajak berenang, jalan-jalan, atau ke rumah nenek yang harus ditempuh dengan 4 jam perjalanan. Di mobil tua saat itu, kami telah membuat "kapling" tempat kami tenggelam dengan khayalan masing-masing....

Aroma persainganpun telah dikobarkan papa semenjak kami kecil. Ketika Tata kelas 6 SD dan aku kelas 4, Nilai 9 di raport dihargai 5000 rupiah, nilai 8 dihargai 1000 rupiah. Juara I dapet sepeda. Akhirnya aku pemenangnya......

Tata dan aku akhirnya agak menjauh dengan papa mama, setelah kami merasa terlalu "tertekan" dengan sikap mama dan idealis papa. Padahal, tujuan mereka baik... menunjukkan kepada kami berdua anak perempuan tentang kasih sayang yang tertunda 10 tahun lamanya dan anak perempuan yang harus kuat menghadapi semuanya. Mungkin ini pengaruh dari kemandirian kami berdua karena sekitar 10 tahun kami berpisah dengan papa mama... sampai-sampai papa sempat complain kami dinilai sangat teramat terlalu mandiri.

Sayangnya, hal ini baru kusadari setelah kepergian papa tercinta.

Aku ingat, Papa adalah orang yang sangat sibuk mempersiapkan pernikahanku, meski harus dengan sangat berat hati merelakanku. Di moment itu, aku baru menyadari papa sangat penuh kejutan. Seminggu sebelum hari pernikahan, papa menunjukkan foto kami berdua, ketika kami berdua masih bayi hingga dewasa. Semua disimpannya secara rapi dan disusun untuk diabadikan di foto perjanjian pernikahanku.

Saat ini, aku kangen banget dengan papa... Sangat banyak yang ingin kuceritakan, meski selama ini kami lebih banyak terlarut dalam diam ketika berpelukan. Aku yakin papa memahami hatiku.
Sering kubayangkan papa, hadir melihatku meski dalam bayang semu.

Seandainya surga membiarkan angin menyampaikan kerinduanku.....
Tentang Rasa hormat, dan terima kasihku juga kasih sayangku, yang tak pernah bisa kusampaikan secara utuh ....

12 Februari 2011

1

12 Pebruari 2010 - 12 Pebruari 2011

hari ini tepat 1 tahun aku jadi ketua Ranting... Hmmm.. sebagai salah satu resiko jabatan
Banyak suka duka yang mewarnai perjalananku.

Sebelumnya aku jadi pengurus Cabang, dan Yayasan ....sekaligus... Maruk ya...?? Tapi bagiku itu sebuah penghargaan atas sebuah kemampuan... capability (INGGRIS dikit ah...). Berhubung karena jenjang karir suami.. aku harus menjadi ketua dari organisasi terkecil di cabang. Anggotanya sih ga banyak... cuman 60 orang aja.. tapi emak-emak semua.. hehehehe...

Duka pasti banyak... sebagai wanita bekerja, aku juga harus bisa membagi konsentrasi dan peran. 24 jam pintu rumah terbuka untuk di ketuk anggota.. hahaha.. wis mirip UGD. Awal menjabat, menangani kasus KDRT yang nyaris perceraian... hahahaha.. jadi tambah tua dirasa..
Trus, kasus KDRT lagi tapi umurnya dah 10 tahun diatasku... hehehe lebih jadi tambah merasa tua... tapi begitulah... kebanyakan memang kasus KDRT.

Belum lagi yang diadu domba oleh anggota, hmmm yang satu ini aku tidak segan-segan utk bertindak sekalipun mereka orang tua. Mungkin anggotaku hapal.. kalo aku marah... dah keluar taring ma tanduk ma asap dikepala... hahaha...
Mereka semua dah aku wanti-wanti... kalo bikin saya marah.. tanggung sendiri.. karena marah saya jelek banget... wkwkwk... salah sendiri kan kalo gitu...

Belum lagi menghadapi persaingan antar ranting... hahaha yang satu ini ampyun deh.. tidak bisa dipaksakan.. karna aku mengakui kurangnya waktu untuk menemani mereka latihan...

Sukanya... mereka adalah keluargaku .... baik buruk mereka adalah keluarga baru buatku. Pengalaman hidupku bertambah...

Bijaksana seperti mutiara...yang tidak mudah dihasilkan, karena butuh proses dan waktu...
Semoga aku juga begitu.

10 Februari 2011

0

Donor Darah

Kemaren kegiatan Donor Darah dalam rangka HUT kesatuan tempat suami ditempatkan. Tiba-tiba ditawarin donor darah oleh salah satu pejabat di kesatuan. Rasanya antara gengsi dan penasaran, takut akhirnya aku mengiyakan untuk donor.

Belum juga habis rasa nano-nano itu, tiba-tiba aku ditunjuk jadi MC acara tersebut. Hahahahha.. dasar MC catutan ya begini.. terpaksa deh penyakit tambah... nano-nano karena donor darah dan MC acara... Dasar ....

Setelah acara, ngantrilah aku untuk pemeriksaan HB... Badan segede gambreng begini belum pernah sekalipun donor. Ada yang bilang, kalo orang donor bisa bikin gemuk... (aiiiihhhh ga banget kalo gitu) tapi ada yang bilang tergantung kontrol kita...(ini yang syusyah... soalnya laper gimana dong??)

Hasil pemeriksaan HB lewat cairan berwarna biru muda, ternyata HBku mengambang alias ga memenuhi persyaratan untuk donor darah.... hehehe... untung-untung....
padahal dah sempet bilang ma mba petugasnya....

"Mba kalo saya boleh donor... tolong carikan jarum baby aja ya.... " hehehehhe...

ampyun ga kebayang jarum segede itu ditancepin ke lenganku.... Jarum infus baby aja aku teriak-teriak ga keruan... apalagi yang segede gambreng gitu... Lha wong periksa darah aja... aku harus persiapan sehari sebelumnya...


07 Februari 2011

1

Kemarahan - Mario Teguh

Apakah engkau
termasuk yang sering menyesal
karena kemarahanmu?

Berhati-hatilah
dalam rasa marahmu itu.

Engkau memang bebas
dalam kemarahanmu,
hanya saja engkau tak bebas
dari kerugian besar atasmu
karena liarnya kemarahanmu.

Engkau disebut dewasa
dan berbakat
bagi kebesaran hidup,
jika dalam sebesar-besarnya
kemarahanmu,
engkau tetap ingat untuk
memelihara kehormatan dirimu
dan orang yang kau marahi.

Mario Teguh

05 Februari 2011

0

Uji Nyali Rayhan

Ponakanku Rayhan, 4 tahun terima tantangan uji nyali. heheheh.. korban keisenganku dan emaknya....

Kemaren malam, Rayhan menjemputku bersama suamiku dan emaknya. Sepanjang jalan dia merengek minta "Roti Isi Daging", apalagi pakpuh (suamiku) menjanjikan itu kalo Rayhan mo ikut kegiatan jemput menjemput.

Mungkin bayangan Roti Isi Daging itu sudah berkejaran di pikirannya, sampai-sampai dia mengiyakan begitu ditantang, beli sendiri.

Sebelum turun mobil, Rayhan sudah dibriefing (heheheh... biar ga malu-maluin) " Beli hamburger. Uangnya pas, kasih kakak pegawainya ya..."kata emaknya. Dan kami bertiga - aku, emaknya dan suamiku- memperhatikan dari mobil. Dengan berlari kecil dibawah rintik hujan dia berusaha memegang uang pembelian "Roti Isi Daging" .

Sertamerta, berhamburlah pegawai resto cepat saji, lihat Rayhan, berkepala gundul memesan "Roti Isi Daging"... Duh kayaknya gagal materi briefing tadi...Karena tiba-tiba pelayan resto langsung ketawa ngakak sambil berlalu....

Nih aksi Rayhan pesen makanan.... dan gaya menunggunya.... ditemani mba pelayan resto...



Complete job Rayhan..... Good job!!!!!!

04 Februari 2011

0

Nagih Utang via FB

Ada temen yang ex pegawai suatu perusahaan. Setelah mengabdi selama 4 tahun, temen ini ngerasa mulai ga tahan dan mulailah berulah apalagi ada bisik-bisik... sang kekasih pujaan terpaut di hati sang bos tempatnya bekerjanya.

Buntut-buntutnya ya ethos kerja langsung drop, rasa kecewa dan dendam begitu kentara dari setiap tutur dan tingkahnya. Terlebih ketika dia keluar dengan diwarnai "accident" ketersinggungan bosnya ma temen.

FB lah yang menjadi teman curhatnya, mulai dari nyindir-nyindir sampe yang terang-terangan mengajak temen-temennya yang lain untuk keluar dari perusahaan yang dinilainya sudah tidak "sehat" baik secara financial dan secara hati.

Lama berlalu, teman ini mulai muncul... dan kemunculannya, menagih utang yang belum dibayarkan oleh si bos perusahaan. Hmmmm... alasan dari pihak bos sih.... selama si temen ini berkelakuan jelek...berkoar-koar di FB dan tidak beritikad baik, maka jangan harap bisa mengambil gaji.
Nah dari si temen ini, dia merasa haknya terzolimi, hasil keringatnya diperlakukan tidak adil.
Lho koq jadi ruwet???

Sebenernya, cara gampangnya si bos duduk bersama dengan temen ditengahi dengan pihak yang netral. Cuman dasar mereka berdua masih berselisih paham. jadilah tagih menagih melalui FB. Norak banget, ato korban peradaban ya????
Si bos kenapa ga langsung aja bayar gajinya untuk mengurangi kicauan teman???
tapi si bos menjawab " Ada jaminan kalo dia tidak berkoar lebih kacau??"

Nah jadilah aku bingung... gimana menyelesaikannya... Pusing melihat orang-orang keras kepala yang ga mo damai hidupnya.




Be