Belahan Hati: Euforia Pemilu

09 Juli 2009

1

Euforia Pemilu

Di daerah tempat tinggalku... Sulsel... euforia JK-Win sangat kental... setiap pelosok pasti bilang pilih anak daerah.. jangan mau dipimpin dari Jawa terus.... Ops..
Tapi tak sedikit orang yang diam dalam hatinya, karena tak punya kekuatan untuk menyuarakan hati yang berbeda. Entah Mega Pro atau SBY Boediono.

Headline sebuah harian, tertulis sangat jelas bahwa banyak yang memilih mematikan sumber informasi pemilu, baik radio, ataupun televisi karena sang jagoan kalah telak. Tapi itulah roda politik... yang kalah harus siap berbesar hati... dan yang menang jangan sombong..karena janji akan ditagih.

Kalo dianalisa sederhana, mungkin rakyat sudah capek janji...tandatangan kontrak politik ato apalah namanya.. Toh hasil dari pemerintahan SBY tidak jelek-jelek amat. Jadi pengamat emang mudah, tinggal cari cacatnya langsung deh berkomentar.. coba kalo dia jalankan sendiri... mungkin idealisme dia akan banyak berbenturan dengan birokrasi yang sudah mengakar kuat.
Mencoba memberikan kesempatan kepada SBY untuk melanjutkan program demi menyelamatkan bangsa....

Banyak orang berpendapat, JK lebih cerdas dibanding SBY.. jelas.. karena JK praktisi ekonomi sejak lahir... SBY.. hanya seorang pensiunan tentara yang harus menguasai seluruh aspek dalam sekejap. Bimsalabim...
Lebih baik SBY dan JK . ... dibandingkan dengan Boediono....
Seharusnya bisa sejalan itu... apalagi sang JK memiliki bahasa sederhana untuk menyindir atau memenangkan diskusi secara telak. sampai wakil presiden USA tak mampu berkata... dan sang SBY yang mempunyai banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan...

Masalahnya, sang JK pengen jadi RI 1.. seandainya SBY JK tetep solid, maka menang telak tak usah diragukan lagi...

Sang JK kalah telak.. hanya 11 % sedangkan mayoritas penduduk Indonesia itu kebanyakan masih memilih partai yang mengusung sang JK... Fenomena apa ini??? ataukah rakyat benar-benar sudah terlalu kecewa dengan orang yang didalam partai itu...????? Walahuallam.

Yang jelas, semua hasil Pemilu harus diterima dengan ikhlas... karena rakyat sudah memilih meskipun banyak carut marut persoalan. Terlepas, Indonesia sudah belajar demokrasi, sangat jelas rakyat tak mau dibodohi lagi... Tak terdengar lagi kasus serangan fajar, dll....

Belajar tak langsung jadi pintar, tapi pasti ada pelajaran yang penting dibalik ini... Kalangan atas belajar berlegowo dan membuka mata, bahwa tak semua sesuai harapan . dan kalangan bawah belajar berdemokrasi, menyuarakan hati nurani lewat bilik suara.... Kalo serangan fajar, ya diterima toh.... pilihan tetap hati nurani yang berbicara tak ada yang tahu.....

Tahun ini penduduk Indonesia telah belajar mengapresiasikan hati... meskipun masih berantakan dalam pelaksanaannya...
Semoga tak ada permusuhan atau dendam.... yang bisa merusak tatanan masyarakat yang telah mulai mengembang indah....

1 komentar:

Dian mengatakan...

Siiippp...setujuuuuuuuuuu bu ! Hmm..kalo dipikir2 pantesnya bu Joko jadi apa ya? pengamat politik atau apa ya dalam hal ini??