Belahan Hati: Semua ada masanya

01 Desember 2008

0

Semua ada masanya

Pemahamanku lebih dalam dengan kata-kata itu "Semua ada masanya" berulang kali aku ucapkan. Karena memang kita tak pernah tau masa depan. Dan jangan pernah membuka tirai masa depan, karena akan ada penyesalan nantinya.

Ini sudah masanya bagi Penny, sahabatku untuk menyudahi pernikahannya. Sudah tak ada tenaga untuk bertahan, dan tidak ada hati yang dapat membesarkan dirinya, memberi harapan.
Sudah masanya Penny untuk terbuka mata hatinya, bahwa menuruti emosi cinta, dan janji-janji hanya akan membuatnya sengsara nanti. Dan ini sedang dia rasakan.
Mabuk cinta ketika muda, menikah 9 tahun, tanpa arah kapal berlayar, dan nahkoda yang tak pernah mampu untuk dewasa. Dia merasa sendiri.

Putus asa melihat hidupnya, putus asa melihat hatinya yang hancur, putus asa tak ada dukungan dari orang-orang terdekat karena merekapun telah lama hancur.

Tuhan masih menyayanginya, sahabat lama menghibur dan menguatkannya, setidaknya tidak membuatnya semakin mantap untuk mengakhiri hidupnya.

Kini Penny masih bisa tersenyum, diantara getir hidupnya. Ini masanya dia harus bangkit dan kembali mengambil kendali,karena suami tak mampu berusaha.Melepaskan beban hidup karena hidup belum berakhir, dan masa depannya masih panjang.

Semua ada masanya, masa ketika mabuk asmara, masa merenungi makna pernikahan, dan masa untuk bangkit dari keterpurukan.

Perenungan dari Penny, kita tak pernah mengharapkan perpisahan, tapi kita juga tak pernah tau masa depan. Biarlah waktu berjalan, dan semoga Tuhan memberikan yang terbaik pada kita.... semua indah pada saatnya

0 komentar: