Belahan Hati: Sahabat dan Mantannya

07 Agustus 2009

0

Sahabat dan Mantannya

Sebulan lalu tanpa sengaja aku bertemu dengan Anto, mantan pacar sahabat kuliahku di sebuah mal. Dia sangat berbeda dengan belasan tahun yang lalu aku terakhir melihatnya. Awalnya sekedar say hello, tapi ternyata dia mencari jejak Suhli, sahabatku yang bermukim di Aussie.

Hmmm.. mirip cerita sinetron.
Dia memintaku untuk menjalin hubungan kembali dengan Suhli, yang aku tau pernah hancur karenanya. “Kenapa, To?? Kenapa kamu pengen balik ma Suhli”
“Ini masalah hati din. Kamu tolong bantu aku... Please Din”

Aku ga atau apa yang harus aku lakukan, membantu Anto, ato membiarkan Suhli hidup dengan dunianya tanpa bayangan Anto yang begitu menyakitkan dirinya.

Tiap hari aku didesak, sekedar ada kabar dari Suhli, atau sekedar flashback cerita mereka aku akhirnya memutuskan untuk membantunya yang kukirimkan via email.

Suhli, kalo ada orang dari masa lalumu ingin kembali. gimana?

Kemaren aku baru mendapat jawaban dari emailnya yang membuatku berpikir ribuan kata-kata untuk menyampaikan ke anto.
“Din, aku tau yang kamu maksud. Anto. Tapi sebelumnya aku mo curhat duluan ya. Aku bercerai ma Rob. Mungkin akhir tahun aku kembali ke Ina bersama anak2 ya. Kita ngobrol panjang yaaaaaa....
Mengenai Anto, mungkin sekarang belum saatnya. Kamu ingat betapa besar usahaku mengubah cinta yang terlanjur jadi benci, menapaki masa depanku... Dulu kita berdua sama-sama hancur, sampe sama-sama edannya tapi kita sama-sama bangkit.Sampaikan saja salamku..
Din, ingat pesanku. Jangan terjebak masa lalu ya...Mereka sudah punya masa sendiri. Jangan dicampur aduk.”

Duh sepertinya sahabatku ini tetep bisa baca pikiranku. Gimana cara nyampein ke Anto?
Aku ga tau pelajaran apalagi dengan hidup.

0 komentar: